Quantcast
Channel: Pesma KH Mas Mansur
Viewing all articles
Browse latest Browse all 229

Prokrastinasi dan Aku: Perang Tanpa Akhir

$
0
0

Oleh Maufi Nailatun Nazza Sekbid IMMawati periode 2024

Aku hidup dalam dualitas—di satu sisi ingin menjadi produktif, di sisi lain terjebak dalam kebiasaan menunda. Prokrastinasi bukan sekadar kebiasaan buruk, melainkan teman lama yang selalu datang di saat yang paling tidak tepat. Ia menyelinap dengan halus, membisikkan kata-kata yang terasa nyaman: “Nanti saja. Masih banyak waktu. Kamu butuh istirahat.” Dan aku, seperti seseorang yang lelah bertarung, sering kali menyerah tanpa perlawanan.

Setiap pagi, aku bangun dengan niat besar: “Hari ini aku akan menyelesaikan semuanya!” Aku menuliskan daftar tugas yang panjang, dengan semangat yang tinggi. Tapi semangat itu cepat memudar saat aku menghadapi tugas pertama. Sebuah laporan, presentasi, atau bahkan sesuatu yang sederhana seperti menjawab email. Aku menatapnya, dan tiba-tiba segalanya terasa berat.

Aku mencari pelarian—membuka media sosial, menonton video pendek, atau sekadar duduk termenung. Jam berdetak, tetapi aku tetap diam. Ada rasa puas yang aneh saat aku menunda, seolah-olah aku berhasil menghindari beban sementara. Namun, di balik rasa puas itu, ada kecemasan yang perlahan-lahan menyusup.

Hari berlalu, dan tugas yang kuabaikan mulai menumpuk. Deadline mendekat, dan aku mulai merasakan tekanan yang tak terelakkan. Pikiranku penuh dengan kekhawatiran: “Bagaimana jika aku tidak bisa menyelesaikannya?” “Bagaimana jika hasilnya tidak sesuai harapan?” Aku tahu aku harus mulai sekarang, tetapi entah kenapa tubuh ini tetap diam.

Ketika akhirnya aku mulai, biasanya sudah terlalu terlambat. Aku bekerja dengan panik, tergesa-gesa, dan tanpa fokus penuh. Tidak ada waktu untuk memeriksa ulang atau memperbaiki kesalahan. Aku hanya berharap bisa menyelesaikannya tepat waktu. Dan saat tugas selesai, aku merasakan lega yang bercampur penyesalan.

“Seandainya aku mulai lebih awal.” Pikiran itu selalu datang, tapi tidak pernah cukup kuat untuk mengubah kebiasaan. Aku berjanji pada diri sendiri: “Besok aku akan lebih baik.” Namun, besok datang, dan aku kembali terjebak dalam lingkaran yang sama. Prokrastinasi tidak hanya mengambil waktuku, tetapi juga energiku. Aku merasa lelah bukan karena bekerja, tetapi karena menunda. Kelelahan mental itu datang dari kecemasan yang terus-menerus, dari tekanan yang aku ciptakan sendiri. Aku sadar bahwa ini bukan hidup yang ingin aku jalani.

Aku mulai mencari solusi. Aku membaca artikel tentang manajemen waktu, mendengarkan podcast motivasi, dan mencoba berbagai teknik. Salah satu teknik yang paling sederhana namun efektif adalah “aturan lima menit.” Aku berkata pada diriku sendiri: “Mulai saja selama lima menit.” Lima menit terasa ringan, tidak terlalu menakutkan.
Dan ajaibnya, lima menit itu sering berubah menjadi lima belas, tiga puluh, hingga satu jam. Ternyata, langkah pertama adalah yang paling sulit. Setelah aku mulai, segalanya terasa lebih mudah. Aku mulai menyelesaikan tugas-tugas kecil, satu per satu, dan perlahan-lahan merasa lebih baik.

Aku juga belajar untuk menerima bahwa aku tidak perlu sempurna. Salah satu alasan aku menunda adalah karena takut hasilnya tidak sesuai harapan. Aku ingin semuanya sempurna, tetapi kesempurnaan adalah ilusi. Lebih baik menyelesaikan sesuatu dengan baik daripada tidak menyelesaikan sama sekali.

Ada hari-hari di mana aku merasa menang. Aku menyelesaikan tugas sebelum deadline, merasa puas, dan tidur dengan tenang. Tapi ada juga hari-hari di mana aku kembali kalah. Aku menunda, panik, dan menyelesaikan segalanya di menit-menit terakhir. Namun, kini aku belajar untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri.

Aku sadar bahwa perubahan adalah proses, bukan sesuatu yang instan. Aku tidak akan menjadi seseorang yang sempurna dalam mengelola waktu dalam semalam. Tapi aku bisa menjadi sedikit lebih baik setiap hari. Sedikit demi sedikit, aku bisa keluar dari lingkaran ini. Karena setiap langkah kecil yang kuambil adalah bukti bahwa aku sedang bergerak maju, bukan terjebak di tempat yang sama.

Aku juga menyadari bahwa prokrastinasi adalah bagian dari diriku. Aku tidak bisa menghilangkannya sepenuhnya, tapi aku bisa belajar untuk mengendalikannya. Aku bisa berdamai dengannya, menjadikannya sebagai pengingat bahwa aku adalah manusia yang tidak sempurna.

Perang ini mungkin tidak akan pernah benar-benar selesai. Tapi aku tidak akan menyerah. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk melawan, untuk mencoba lagi. Dan selama aku terus mencoba, aku tahu aku masih berada di jalur yang benar. Meski jalannya lambat, aku percaya bahwa konsistensi akan membawaku menuju kemenangan.

Waktu adalah aset yang paling berharga, dan aku tidak ingin menyia-nyiakannya lagi. Aku ingin hidup dengan lebih sadar, lebih bertanggung jawab, dan lebih berani menghadapi tantangan. Karena pada akhirnya, perjuangan melawan prokrastinasi adalah perjuangan untuk menjadi versi terbaik dari diriku sendiri.

Dan meskipun jalan ini panjang dan penuh rintangan, aku akan terus berjalan. Langkah demi langkah, hari demi hari, aku akan menjadi lebih baik. Karena aku percaya, setiap kemenangan kecil adalah langkah menuju perubahan besar. Setiap proses, seberat apa pun, adalah bagian dari perjalanan yang mendewasakanku.

Prokrastinasi mungkin adalah musuh yang kuat. Tapi aku juga tidak kalah kuat. Aku adalah prajurit yang tidak akan menyerah, meski pertempuran ini berlangsung seumur hidup. Dan itu sudah cukup bagiku untuk terus berjuang. Karena yang terpenting bukan seberapa cepat aku mencapai tujuan, tetapi seberapa gigih aku bertahan dan melangkah maju.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 229

Trending Articles


Love Quotes Tagalog


FORTUITOUS EVENT


Pokemon para colorear


Girasoles para colorear


OFW quotes : Pinoy Tagalog Quotes


Long Distance Relationship Tagalog Love Quotes


Re:Mutton Pies (lleechef)


Ka longiing longsem kaba skhem bad kaba khlain ka pynlong kein ia ka...


Vimeo Create - Video Maker & Editor 1.5.2 by Vimeo Inc


Vimeo 10.7.1 by Vimeo.com, Inc.


UPDATE SC IDOL: TWO BECOME ONE


KASAMBAHAY BILL IN THE HOUSE


Pocoyo para colorear


Sapos para colorear


Patama lines and Tagalog Quotes Pinoy Sayings


“BAHAY KUBO HUGOT”


RE: Mutton Pies (frankie241)


Hato lada ym dei namar ka jingpyrshah jong U JJM Nichols Roy (Bah Joy) ngin...


Vimeo 10.7.0 by Vimeo.com, Inc.


Vimeo 11.6.0 by Vimeo.com, Inc.