Quantcast
Channel: Pesma KH Mas Mansur
Viewing all articles
Browse latest Browse all 229

Lebih Dekat dengan KH Mas Mansoer Sang Sapu Kawat dari Jawa Timur

$
0
0
https://muhammadiyah.or.id dan https://suaramuhammadiyah.id

Pesma.ums.ac.id – Sebelum Muhammadiyah Cabang Surabaya didirikan, KH Ahmad Dahlan sudah sering melakukan tabligh disana. Setiap melaksanakan tabligh di Surabaya KH Ahmad Dahlan biasanya bermalam di penginapan. Namun, suatu malam ia didatangi seorang tamu yang memintanya agar setiap KH Ahmad Dahlan ke Surabaya bersedia untuk menginap di rumahnya. Tamu itu adalah Kiai Haji Mas Mansoer.

Lalu, seperti apa sosok Kiai Haji Mas Mansoer sang Sapu Kawat dari Jawa Timur tersebut?

Berikut profil lengkapnya, dikutip dari Sumber : https://muhammadiyah.or.id dan https://suaramuhammadiyah.id

Mas Mansoer lahir pada 25 Juni 1896 di Surabaya. Ibunya bernama Raudhah, seorang wanita kaya yang berasal dari keluarga Pesantren Sidoresmo, Wonokromo, Surabaya. Ayahnya bernama KH Mas Ahmad Marzuqi, seorang pioneer Islam, ahli agama yang terkenal di Jawa Timur pada masanya. Dia berasal dari keturunan bangsawan Astatinggi Sumenep, Madura. Dia terkenal sebagai imam tetap dan khatib di Masjid Agung Ampel Surabaya, suatu jabatan terhormat pada saat itu.

Masa kecil Mas Mansoer dilalui dengan belajar agama dari ayahnya sendiri. Selain itu, dia juga belajar di Pesantren Sidoresmo dengan Kiai Muhammad Thaha sebagai gurunya

Pada tahun 1906, dalam usia 10 tahun, dia dikirim oleh ayahnya ke Pondok Pesantren Demangan, Bangkalan, Madura. Disana, dia mengkaji Al-Qur’an dan mendalami kitab Alfiyah ibn Malik kepada Kiaki Khalil. Belum lama dia belajar di sana, kurang lebih dua tahun, Kiai Khalil meninggal dunia.

Menunaikan Ibadah Haji

Sepulang dari Pesantren Demangan pada tahun 1908, oleh orang tuanya disarankan untuk menunaikan ibadah haji dan belajar di Makkah pada Kiai Mahfudz yang berasal dari Pondok Pesantren Termas, Jawa Tengah. Setelah kurang lebih empat tahun belajar di sana, situasi politik di Saudi memaksanya pindah ke Mesir.

Sepulang dari belajar di Mesir dan Makkah, Mas Mansoer menikah dengan puteri Haji Arif yaitu Siti Zakiyah yang tinggalnya tidak jauh dari rumahnya. Dari hasil pernikahannya itu, mereka dikarunia enam orang anak, yaitu Nafi’ah, Ainurrafiq, Aminah, Muhammad Nuh, Ibrahim dan Luk-luk. Disamping menikah dengan Siti Zakiyah, dia juga menikah dengan Halimah. Dia menjalani hidup dengan istri kedua ini tidak berlangsung lama, hanya dua tahun, karena pada tahun 1939 Halimah meninggal dunia.

Organisasi

Langkah awal sepulang Mas Mansoer dari luar negeri adalah bergabung dalam Syarikat Islam atau Sarekat Islam. Peristiwa yang dia saksikan dan alami baik di Makkah (terjadinya pergolakan politik) maupun di Mesir (munculnya gerakan nasionalisme dan pembaharuan) merupakan modal baginya untuk berorganisasi. Saat itu SI dipimpin oleh HOS Cokroaminoto, terkenal sebagai organisasi yang radikal dan revolusioner. Mas Mansoer dipercaya sebagai Penasehat Pengurus Besar.

Karya

Mas Mansoer juga banyak menghasilkan tulisan-tulisan berbobot. Pikiran-pikiran pembaruannya banyak dimuat di media massa. Majalah yang pertama kali diterbitkan bernama Suara Santri. Kata santri digunakan sebagai nama majalah, karena pada saat itu kata santri sangat digemari oleh masyarakat. Oleh karena itu, majalah Suara Santri.

Majalah Jinem, adalah majalah kedua yang diterbitkan oleh Mas Mansoer. Majalah ini terbit dua kali sebulan, menggunakan bahasa Jawa dengan huruf Arab (pegon). Melalui majalah itu, Mas Mansoer mengajak kaum muslimin untuk meninggalkan kemusyrikan dan kekolotan. Selain itu, Mas Mansoer pernah menjadi redaktur majalah Kawan Kita di Surabaya.

Tulisan-tulisan Mas Mansoer juga dimuat di majalah Siaran dan majalah Kentungan Surabaya; Penganjur dan Islam Bergerak di Yogyakarta; Panji Islam dan Pedoman Masyrakat di Medan dan Adil di Solo. Di samping melalui majalah-majalah, Mas Mansoer juga menuliskan ide dan gagasannya dalam bentuk buku, antara lain, Hadis Nabawiah, Syarat Sahnya Nikah, Risalah Tauhid dan Syirik, dan Adab al-Bahts wa al-Munadlarah. Selain aktif dalam bidang tulis-menulis, dia juga aktif berorganisasi, meskipun aktivitas organisasi menyita waktunya di dunia jurnalistik.

Mas Mansoer Masuk Muhammadiyah

Pada tahun 1921, Mas Mansoer masuk organisasi Muhammadiyah. Awalnya anggota biasa kemudian menjadi Ketua Cabang Muhammadiyah Surabaya, lalu menjadi Konsul Muhammadiyah Wilayah Jawa Timur.

Pada tahun 1927, ia dipercayai menjadi ketua Majelis Tarjih pertama. Puncaknya dalam Kongres Muhammadiyah ke-26 di Yogyakarta pada Oktober 1937, Mas Mansoer resmi ditunjuk menjadi Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah.

Setelah menjadi Ketua PB Muhammadiyah, ia mulai melakukan gebrakan politik yang cukup berhasil bagi umat Islam dengan memprakarsai berdirinya Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) bersama KH Ahmad Dahlan dan KH Wahab Hasbullah dari Nahdlatul Ulama (NU). Ia juga memprakarsai bedirinya Partai Islam Indonesia (PII) bersama Dr Sukiman Wiryasanjaya sebagai pertimbangan atas sikap non-kooperatif dari Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII). Demikian juga ketika Jepang berkuasa di Indonesia, Mas Mansoer termasuk salah seorang dari empat orang tokoh nasional yang sangat diperhitungkan, yang terkenal dengan sebutan empat serangkai, yaitu Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Mas Mansoer.

Akhir hayat

Di tengah pecahnya perang kemerdekaan, Mas Mansoer meninggal di tahanan pada tanggal 25 April 1946. Sang ulama sekaligus negarawan ini wafat sebelum usianya memasuki setengah abad. Jenazahnya dimakamkan di Gipo, Surabaya. Mas Mansoer dianugerahi gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional pada 26 Juni 1964.

[IT DOKLIT ISO]


Viewing all articles
Browse latest Browse all 229

Trending Articles


Vimeo 10.7.1 by Vimeo.com, Inc.


UPDATE SC IDOL: TWO BECOME ONE


KASAMBAHAY BILL IN THE HOUSE


Girasoles para colorear


Presence Quotes – Positive Quotes


EASY COME, EASY GO


Love with Heart Breaking Quotes


Re:Mutton Pies (lleechef)


Ka longiing longsem kaba skhem bad kaba khlain ka pynlong kein ia ka...


Vimeo 10.7.0 by Vimeo.com, Inc.


FORECLOSURE OF REAL ESTATE MORTGAGE


FORTUITOUS EVENT


Pokemon para colorear


Sapos para colorear


Smile Quotes


Letting Go Quotes


Love Song lyrics that marks your Heart


RE: Mutton Pies (frankie241)


Hato lada ym dei namar ka jingpyrshah jong U JJM Nichols Roy (Bah Joy) ngin...


Long Distance Relationship Tagalog Love Quotes